Ibarat Fatahillah, Ahmed Zaki Iskandar Dipercaya Bakal Bawa Kejayaan Bagi Jakarta Lewat Partai Golkar
Keberadaan Ahmed Zaki Iskandar berhasil memberi harapan baru bagi bangkitnya kepercayaan diri dan keyakinan kader Partai Golkar DKI Jakarta terhadap perubahan yang bersifat progresif. Tak sedikit orang yang berharap, bahwa di Pemilu 2024, kepemimpinan Ahmed Zaki Iskandar sebagai Ketua DPD I Partai Golkar DKI Jakarta bakal membawa kejayaan.
Ahmed Zaki Iskandar merupakan seorang putra asli Banten yang menjabat Bupati Tangerang selama dua periode berturut 2013-2018 dan 2018-2023. Pada Maret 2020 silam, ia lantas didapuk sebagai Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta.
Banten dan DKI Jakarta sendiri memiliki kedekatan, baik secara geografis maupun sejarah. Secara geografis, wilayah Banten berbatasan langsung dengan Jakarta melalui Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Pada era kemerdekaan sampai sebelum tahun 1959, Jakarta bersama Banten adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1959, status Kota Jakarta mengalami perubahan dari sebuah kotapraja di bawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu (Dati I) yang dipimpin oleh gubernur. Sementara Banten dimekarkan menjadi provinsi tersendiri dari Jawa Barat pada tahun 2000 melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000.
Secara akar sejarah, Banten dan Jakarta juga memiliki kesamaan. Berawal dari Kerajaan Galuh Pakuan, kemudian terpecah menjadi Kesultanan Caruban (Cirebon) dan Kesultanan Banten.
Ikatan kekerabatan lantas menjumputi Kesultanan Banten dan Jakarta. Seorang tokoh bernama Falatehan atau biasa dikenal sebagai Fatahillah yang merupakan panglima perang kebanggaan Kesultanan Banten, adalah menantu dari penerus kedua Kerajaan Cirebon, yang kita kenal dengan nama Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.
Fatahillah belakangan termasyur di Jakarta setelah memimpin penaklukan Sunda Kelapa dari Portugis pada tahun 1527 dan mengganti namanya menjadi Jayakarta (cikal bakal Jakarta). Hari dimana Sunda Kelapa ditaklukan oleh Fatahillah kemudian dijadikan hari jadi DKI Jakarta, 22 Juni 1527.
Kini, seorang putra Banten mencoba mengulang kembali sejarah itu melalui tangan dingin Ahmed Zaki Iskandar. Pernyataan bahwa Ahmed Zaki Iskandar adalah putra asli Banten dapat dipertanggungjawabkan nasabnya, bahkan bukan hanya itu, Ahmed Zaki Iskandar yang merupakan putra mantan Bupati Tangerang Ismet Iskandar dengan Hj Chandra Elia disebut memiliki kekerabatan erat dengan keberadaan Kerajaan Sumedanglarang.
Hal ini disampaikan oleh, Pimpinan Pondok Pesantren Majlis Dzikir Al Ikhlas Tangerang, Kiai Endang Haryana Tadjuddin Syarif. Beliau berkisah bahwa orangtua Ahmed Zaki Iskandar yang tinggal dekat sungai Cisadane bisa dikaitkan dengan keberadaan Raden Aria Wangsakara di Tangerang, yang bersama isterinya, Nyimas Nurmala.
Nyimas Nurmala merupakan seorang anak dalem Bupati Karawang Singaprabangsa, yang suatu ketika hijrah meninggalkan Kerajaan Sumedanglarang, Sultan Syarif Abdulrohman. Dikisahkan olehnya, Aria Wangsakara bersama Aria Santika dan Aria Yuda Negara datang ke wilayah baru karena ingin mengembangkan agama Islam.
Serupa dengan Fatahillah yang membawa kejayaan bagi Jayakarta, figur Ahmed Zaki Iskandar yang juga lekat dengan kemenangan, diyakini bakal membawa kejayaan bagi Jakarta masa kini, termasuk partai yang dipimpinnya yakni DPD I Partai Golkar DKI Jakarta. {politiknesia}
Share this content: