Dico Ganinduto Jadi Role Model Penerapan Good Governance di Jawa Tengah
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai Kabupaten Kendal di masa kepemimpinan Bupati Dico M. Ganinduto telah memenuhi kebutuhan publik. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah kebijakan yang terealisasi melalui langkah-langkah perencanaan tata kelola yang matang dan melibatkan partisipasi publik.
“Langkah-langkah yang diterapkan kelihatannya sudah melalui perencanaan yang matang dan partisipasi publik yang kuat. Karena kan ada kontrol, kendali pengawasan dari publik juga itu,” kata Trubus di Jakarta, Rabu (7/2//2024).
Sehingga, menurutnya, Dico bisa menjadi role model ptata kelola pemerintahan yang baik (good governance) bag kepala daerah dalam membangun wilayah yang lain. “Apa yang dilakukan oleh Bupati Kendal ini bisa menjadi ikon pemimpin daerah lainnya dengan mengambil model-model membuat kebijakan yang populis. Tetapi, program-programnya jelas terukur dan hasilnya konkret,” ujarnya.
Selain itu, Trubus juga menilai bahwa dalam membangun Kabupaten Kendal, kemampuan Dico sebagai kepala daerah dalam melakukan tata kelola pemerintahan yang baik telah melahirkan layanan publik yang cukup optimal. Dengan begitu, kata dia, pengawasan dan evaluasi sejumlah program-program pembangunan berjalan dengan baik.
“Biasanya kebanyakan pembangunan di daerah itu kan lemahnya di pengawasan, karena lebih cenderung membuat kebijakan. Misalnya, pembangunan infrastruktur kecenderungannya hanya untuk memenuhi target-target APBD,” kata dia.
Lebih lanjut, terkait dengan program-program pemberdayaan masyarakat, misalnya menangani tingkat kemiskinan, stunting, dan sebagainya juga berjalan karena ada suasana publik yang ikut mendukungnya.
“Dalam arti bahwa selain pendanaan yang memadai dan berkesinambungan, publik sendiri juga dilibatkan. Jadi, di situ ada semacam inklusi, yakni pelibatan publik yang kuat sehingga inklusinya memenuhi standar yang telah ditetapkan,” ucap Trubus.
Ia menyebut bahwa dari sisi birokrasi, Bupati Dico juga cukup bersih. Sehingga, perilaku-perilaku koruptif pejabat di Kabupaten Kendal relatif minim. “Mungkin aparat pengawas internal pemerintah, dalam hal ini inspektorat, berjalan dengan optimal. Artinya, perilaku-perilaku koruptif yang dilakukan oleh birokrasi itu bisa ditangani dengan cukup baik, mungkin aspek transparansi dan akuntabilitasnya sudah cukup bagus,” katanya.
Trubus pun membandingkan dengan wilayah lainnya, yang biasanya di tingkat kabupaten selalu gagal dalam melakukan pembangunan. “Itu menunjukkan bahwa Bupati Kendal mampu mengubah budaya birokrasi maupun budaya masyarakat untuk untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik,” ujarnya.
Sehingga menurutnya, Bupati Kendal Dico Ganinduto bisa dijadikan role model bagi daerah-daerah lain. Terlebih, lanjut dia, di Jawa Tengah itu memang secara keseluruhan kebanyakan tata kelola pemerintahanannya buruk.
Menurut Trubus, Kabupaten Kendal bisa jadi kabupaten andalan, meskipun dengan keterbatasan anggaran bukan menjadi kendala dalam melaksanakan program-program pembangunan, termasuk percepatan pembangunan.
“Kalau daerah lain itu, kepala daerah sering kali selalu beralasan anggarannya itu minim. Nah, ini Bupati Kendal telah mampu istilahnya memodifikasi sedemikian rupa, kalau keterbatasan anggaran itu bukan merupakan kendala tetapi tantangan dan mencoba mencari solusi pendanaan-pendanaan lain,” ujarnya. (sumber)
Share this content: