Airlangga Hartarto Sampaikan Update Harga Pangan Jelang Ramadhan dan Hasil Pertemuan KTT Asean-Australia
Menjelang Bulan Suci Ramadan 1445 H, Pemerintah terus bersinergi dalam memantau dan menjamin ketersediaan komoditas bahan pangan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam keterangan pers di hadapan awak media di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (8/03), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan update terkait harga pangan, perkembangan pengadaaan dan penyaluran CBP, dan perkembangan produksi beras dalam negeri yang mana berdasarkan data KSA BPS produksi beras per bulan Maret diperkirakan mencapai 3,51 juta ton.
“Beras Medium yang kami monitor itu Rp14.310, itu ada turun sedikit kemudian Beras Premium di Rp16.420. Kemudian Daging Sapi Rp135.670, Gula Konsumsi Rp17.740 dan Minyak Goreng Curah di Rp15.240,” tutur Menko Airlangga.
Untuk harga pangan yang naik secara week-to-week (wtw) ada Daging Ayam Ras Rp38.150, Telur Ayam Ras Rp31.490, Cabai Rawit Merah Rp63.160, dan Cabai Merah Keriting Rp63.850.
Selain itu, Menko Airlangga juga memaparkan sejumlah hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia pada tanggal 4 s.d. 6 Maret 2024 yang lalu. Lebih lanjut, KTT Khusus ASEAN-Australia diselenggarakan dalam rangka peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN dan Australia dengan tema yang diangkat yakni “Partnership for the Future” guna mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur.
“Dalam pertemuan puncak berbagai inisiatif diumumkan bersama, antara lain kegiatan beasiswa, pendirian ASEAN-Australia Centre, dan juga ASEAN Green Jobs Forum. Penyataan visi bersama diadopsi ASEAN dan Australia dengan menekankan perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Menko Airlangga.
Disepakati juga pendalaman kolaborasi Australia-ASEAN untuk UMKM antara lain melalui digital dan akses pasar, serta untuk transisi energi yang di dalamnya termasuk pendanaan, insentif, dan transisi teknologi. Pemerintah Australia juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan Pemilu di Indonesia dan Keketuaan ASEAN Indonesia tahun lalu.
“Usulan Indonesia untuk menguatkan kerjasama antara lain mempercepat transisi energi, kemudian transformasi digital, dan juga konektivitas,” kata Menko Airlangga.
Dalam pertemuan Menko Airlangga dengan Minister of Science and Industry Australia Hon. Ed Husic, juga disepakati untuk memajukan kerja sama dalam mineral penting dan ekosistem Electric Vehicle (EV), dimana pada tahun 2023 telah ditandatangani MoU Kendaraan Listrik.
Kerja sama Indonesia-Australia terus berlanjut di berbagai bidang seperti pembangunan rumah sakit, klinik, kampus, hingga proyek Carbon Capture and Storage (CCS). Australia senantiasa memberikan dukungan kepada Indonesia dalam keanggotaan FATF, proses aksesi OECD, perundingan IPEF, dan Perjanjian Kemitraan Trans-Pasific (CP-TPP).
Australia merupakan negara yang paling aktif membantu proses aksesi OECD Indonesia dan Sekretaris Jenderal OECD saat ini yakni Mathias Cormann merupakan mantan Menteri Keuangan Australia. “Tentu Australia negara paling aktif membantu aksesi OECD bahkan Perdana Menteri Australia mengatakan kita akan berjalan bersama Indonesia sampai Indonesia diterima sebagai anggota penuh dari OECD,” ujar Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa selanjutnya akan ada aksesi terhadap roadmap OECD, itu akan ada Pertemuan Tingkat Menteri pada tanggal 2 sampai 3 Mei di Paris. Dalam kesempatan itu direncanakan akan dibahas beberapa hal mulai dari Initial Memorandum, Technical Committee Reviews dan Recommend-ations, Formal Opinion, dan Council Decision on Membership. Hal tersebut merupakan bagian dari proses aksesi OECD yang akan ditempuh Indonesia.
Sebelum melakukan konferensi pers, Menko Airlangga meninjau langsung pelaksanaan makan siang bersama bagi para pegawai Kemenko Perekonomian yakni staf/tenaga pendukung seperti pramubakti, petugas keamanan, dan supir di Kantor Kemenko Perekonomian.
Kegiatan makan siang bersama yang sudah berlangsung sejak satu tahun yang lalu ini, telah memberikan banyak manfaat baik dari sisi sosial dimana pegawai tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makan siang maupun dari sisi menjaga kesehatan pegawai.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, jajaran Staf Ahli dan Staf Khusus Kemenko Perekonomian, dan Juru Bicara Kemenko Perekonomian. (sumber)
Share this content: