
Mendukbangga Wihaji Ungkap Instruksi Prabowo Perkuat KB untuk Kendalikan Laju Kelahiran
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus atau memperkuat program Keluarga Berencana (KB) untuk pengaturan pertumbuhan penduduk, terutama terkait dengan pemerataan angka kelahiran di berbagai daerah.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji menyampaikan pemerintah terus mengupayakan penguatan program KB untuk menjaga pertumbuhan penduduk nasional.
“Beliau (Presiden Prabowo) tadi salah satu konsentrasinya tentang bagaimana mengatur ya. Mengatur ini penting,” ujar Wihaji di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Saat ini, Indonesia memiliki Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Kelahiran Total sebesar 2,1. Angka tersebut menunjukkan bahwa rata-rata setiap perempuan Indonesia melahirkan dua anak.
Namun, kondisi ini tidak merata di seluruh wilayah. Beberapa daerah bahkan memiliki angka kelahiran yang lebih rendah dari rata-rata nasional, seperti DKI Jakarta yang sudah berada di angka 1,8.
Di sisi lain, persentase wanita dengan status kawin yang sedang menggunakan atau memakai alat kontrasepsi KB baru mencapai 56,26 persen pada 2024.
Oleh karena itu, Wihaji mengatakan bahwa pemerintah akan mengatur mana yang menjadi prioritas dalam menjaga pertumbuhan penduduk.
“Kita kendalikan, dan itu tugas kementerian saya. Jangan sampai terlalu banyak anak dan sebagainya. Itu yang nanti jadi prioritas, tapi pada titik tertentu kita juga kendalikan mana yang dalam hal ini mengalami penundaan dan sebagainya,” jelasnya.
Wihaji menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat menjadi langkah penting untuk memastikan pengaturan kelahiran berjalan seimbang.
Ia menegaskan bahwa isu kependudukan akan menjadi tantangan strategis Indonesia di masa depan, sehingga pengendalian KB perlu dilakukan secara terarah. (Sumber)

