Mendukbangga Wihaji Luncurkan SSK untuk Tekan Pernikahan Dini dan Stunting

Mendukbangga Wihaji Luncurkan SSK untuk Tekan Pernikahan Dini dan Stunting

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji meresmikan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (6/11/2025).

“Kami launching tentang SSK, apa itu Sekolah Siaga Kependudukan biar ini menjadi percontohan buat sekolah yang lain,” katanya.

Terkait hal itu, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan kementerian terkait yang berkenaan dengan Sekolah Siaga Kependudukan. Ia mengatakan nantinya akan ada materi khusus yang diberikan kepada para siswa.

“Ada tiga isu bagi anak-anak SMA dan SMP, jangan melakukan pernikahan dini, jangan melakukan seks pranikah, dan jangan napsa, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif atau narkoba,” katanya, dikutip dari Golkarpedia.

Ia mengatakan keterlibatan penduduk khususnya terkait isu kependudukan harus dimulai sejak anak usia sekolah, termasuk pada institusi pendidikan pondok pesantren.

“Ini tugas kementerian kami untuk mengubah perilaku, seperti pernikahan dini ini menjadi salah satu penyebab stunting. Kalau angka pernikahan dini di Jawa masih oke (terkendali), kalau di luar Jawa agak lumayan,” katanya.

SSK sendiri adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dan atau muatan lokal khusus kependudukan di sekolah baik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Penerapan pendidikan kependudukan melalui berbagai kegiatan kesiswaan dan bimbingan konseling. SSK didukung dengan Pojok Kependudukan (Population Corner) sebagai salah satu sumber dan bacaan peserta didik sebagai upaya pembentukan karakter generasi berencana.

Strategi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab santri terhadap kondisi kependudukan dan mengembangkan sikap dan perilaku yang tepat dalam berkontribusi mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia.

See also  Menteri P2MI Mukhtarudin Gandeng Pemprov DKI Perkuat Kualitas Pekerja Migran Indonesia

Sampai dengan saat ini telah terbentuk 2.326 SSK di seluruh provinsi. Ia berharap SSK makin berkembang baik secara kuantitas dan kualitas.

“Pendidikan kependudukan adalah upaya terencana dan sistematis untuk membantu masyarakat agar memiliki pengetahuan, pemahaman, kesadaran, tentang kondisi kependudukan serta keterkaitan timbal balik antara perkembangan kependudukan yaitu kelahiran, kematian, perpindahan, serta kualitas penduduk dengan kehidupan sosial, ekonomi, kemasyarakatan, dan lingkungan hidup sehingga mereka memiliki perilaku bertanggung jawab dan ikut peduli dengan kualitas hidup generasi sekarang dan mendatang,” katanya.

Direktur PPMI Assalaam Drs. H. Uripto M. Yunus, M.Ed., menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

“Merupakan kehormatan besar bagi kami, Bapak Menteri berkenan meresmikan Sekolah Siaga Kependudukan dan menjadikan Assalaam sebagai pilot project sekaligus pioneer program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) di lingkungan pesantren,” katanya.

Ia mengatakan Assalaam merupakan miniatur Indonesia, tempat para santri dari berbagai daerah menimba ilmu dan membentuk karakter dalam suasana kebersamaan dan keberagaman.

“Melalui keberagaman tersebut, kami berharap sinergi antara Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dengan PPMI Assalaam menjadi langkah awal kolaborasi strategis yang membawa keberkahan serta mendorong akselerasi mutu pendidikan pesantren,” katanya.

Dengan dukungan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, PPMI Assalaam berkomitmen menjadi pelopor pesantren berwawasan kependudukan, memperkuat peran pendidikan Islam dalam membangun keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. {}

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )