Wihaji Tegaskan Kolaborasi Pentahelix Jadi Kunci Tekan Stunting di Sulawesi Utara

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga) RI, Wihaji, mengatakan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menekan angka stunting di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara.

Wihaji sebut, Indonesia tidak dapat menjadi negara maju jika bekerja sendiri tanpa kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, penanganan stunting harus dilakukan dengan pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat.

“Untuk menjadi negara maju dan semakin modern tidak bisa kerja sendiri. Namanya pentahelix, semua harus terlibat,” ujar Wihaji saat menghadiri kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja. dengan ketua Komisi XI DPR-RI, Felly Runtuwene, Jumat (10/10/2025), dikutip dari Golkarpedia.

Wihaji menyampaikan apresiasi kepada Komisi IX DPR-RI yang selama ini menjadi mitra strategis Kemendukbangga dalam pengawasan, penganggaran, serta penyusunan regulasi terkait masalah sosial dan penanganan stunting.

Ia menambahkan, upaya penanganan stunting dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan siklus kehidupan masyarakat, mulai dari masa kehamilan hingga lanjut usia.

Selain itu, Kemendukbangga juga mendorong program Orang Tua Asuh Cegah Stunting untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam membantu keluarga rentan.

Menurut Wihaji, penyebab stunting di Sulawesi Utara tidak hanya berasal dari masalah gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti air bersih, sanitasi, rumah tidak layak huni, edukasi, dan pernikahan dini, senada dengan perkataan ketua Komisi IX DPR-RI. “Sebab-sebab ini harus kita urai satu per satu dan diselesaikan bersama-sama,” katanya mengakhiri.

Ia menambahkan, Presiden RI saat ini juga telah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita, sebagai langkah konkret memperbaiki asupan gizi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. {}