Soedeson Tandra Dukung KPK Ungkap Dugaan Korupsi Proyek Kereta Whoosh

Soedeson Tandra Dukung KPK Ungkap Dugaan Korupsi Proyek Kereta Whoosh

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra menilai langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menetapkan kasus dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh sudah tepat.

“Penyelidikan itu kan, baru tahap awal ya, dan menurut saya, itu sudah tepat. Karena ada informasi dari masyarakat, dari mana-mana. KPK sebagai aparat penegak hukum, khususnya di bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi, ya harus proaktif dong,” jelas Soedeson. Dikutip dari Golkarpedia.

“Dan kalau nanti ditemukan ada perbuatan korupsinya, ya kami minta untuk ditingkatkan pada penyidikan,” lanjutnya.

Terkait saksi yang perlu dimintai keterangan dalam kasus ini, tentu ada kriteria yang ditetapkan oleh KPK. Bila memang nantinya eks Menko Polhukan Mahfud MD perlu dimintai keterangan, KPK tak perlu bimbang dan ragu.

“Mereka-mereka yang mengetahui secara langsung, melihat dan sebagainya silakan dimintai keterangan. Bilamana kemudian KPK itu mengetahui atau mempunyai data bahwa Professor Mahfud itu mengetahui secara langsung, ya tidak tertutup kemungkinan untuk dipanggil dan dimintai keterangan,” ungkapnya.

Soedeson menegaskan tak hanya Mahfud, tetapi siapapun yang mengetahui kasus ini wajib hukumnya untuk memberikan keterangan sejelas-jelasnya pada saat KPK memintanya. “Dan mereka harus wajib datang untuk memberikan keterangan,” pungkas Soedeson.

Mungkin tak banyak yang tahu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diam-diam sudah menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang sekarang berjuluk Kereta Whoosh, sejak awal 2025.

Tapi karena diam-diam, wajarlah banyak kalangan menilai lembaga ‘penjagal’ koruptor itu, melempem. Seakan ‘gagap’ dalam menggarap dugaan mark-up proyek Kereta Whoosh senilai US$7,27 miliar.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan, proses penyelidikan perlu dilakukan di ruang gelap. Sehingga KPK belum mau memberikan informasi soal proses penyelidikan dugaan mark-up proyek Kereta Whoosh yang kini dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), menyasar siapa.

See also  Firman Soebagyo Dorong Kebangkitan Industri Tembakau Nasional

“Ya benar, jadi perkara tersebut saat ini sedang dalam tahap penyelidikan di KPK. Sehingga karena memang masih di tahap penyelidikan, informasi detil terkait dengan progres atau perkembangan perkaranya, belum bisa kami sampaikan secara rinci,” kata Budi di Jakarta, dikutip Selasa (28/10/2025).

Dia mengatakan, penyelidikan terkait dugaan mak up proyek Kereta Whoosh, sudah dilakukan sejak awal 2025. Artinya, penyelidikan dilakukan KPK sebelum kasus ini viral dan membuat kehebohan seluruh negeri. “Adapun penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun,” ujar Budi.

KPK terus mengimbau kepada masyarakat siapapun yang memiliki informasi ataupun data yang terkait dengan hal tersebut, bisa menyampaikan kepada KPK. Pesan ini termasuk untuk mantan Cawapres 2024 sekaligus mantan Menko Polhukam Mahfud Md.

“Tentu setiap informasi dan data, baik yang disampaikan melalui saluran pengaduan masyarakat, itu tentu juga bisa menjadi pengayaan bagi tim, untuk menelusuri dan mengungkap perkara ini,” ujar Budi. {}

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )