Loading Now

Politisi Golkar Henry Indraguna Duga Ada Penimbunan, Terkait Langka Dan Mahal Nya STB

Politisi Golkar Henry Indraguna Duga Ada Penimbunan, Terkait Langka Dan Mahal Nya STB

Golkartoday | Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Henry Indraguna, menduga ada penimbunan set top box atau STB yang membuat perangkat penangkap sinyal siaran televisi digital itu menjadi mahal dan langka.

Ia pun mengutuk keras adanya pihak-pihak tak bertanggung jawab yang diduga melakukan permainan tersebut. Mahalnya harga STB sangat merepotkan masyarakat kategori tidak mampu yang belum bisa membeli alat tersebut.

“Saya mengutuk keras para mafia dan mendorong pemerintah segera menyediakan STB gratis,” ujar dia melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Jumat (9/12/2022).

Bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah (Jateng) itu mengapresiasi program digitalisasi siaran televisi. Tapi disayangkan pada praktiknya muncul masalah, yaitu tidak semua masyarakat mampu membeli TV digital atau STB lantaran harganya mahal.

Henry mengaku mendapatkan banyak keluhan soal STB ketika bertemu dengan masyarakat di dapilnya. “Tidak semua lapisan masyarakat mampu membeli STB. Banyak yang mengeluhkan ini saat saya turun ke daerah-daerah, terutama di Jateng,” ungkap dia.

Kondisi itu semakin diperparah dengan aksi para pedagang STB yang menaikkan harga secara ugal-ugalan. Bahkan harga STB ada yang mencapai Rp500.000 per set. Padahal Henry menilai seharusnya STB dibagikan gratis kepada masyarakat.


Berita Lainnya :
Bamsoet Diminta Teladani Airlangga Hartarto Terkait Wacana Penundaan Pemilu
Nusron Wahid Semprot Dubes AS, Terkait Pasal Perzinahan KUHP


“Seharusnya STB ini gratis didapatkan masyarakat, berhubung digitalisasi televisi adalah program pemerintah. Saya menduga ada banyak mafia yang bermain, dengan menimbun STB, sehingga terjadi kelangkaan di pasar, harganya mahal,” urai dia.

Henry mengaku prihatin dengan banyaknya masyarakat tidak mampu yang akhirnya tak bisa menonton televisi karena tak mampu membeli STB. “Masyarakat di daerah itu tidak bisa menonton televisi karena tidak mempunyai daya beli,” sesalnya.

Henry mendorong pemerintah baik pusat dan daerah untuk membuat program pengadaan STB gratis bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. STB yang diberikan juga harus berkualitas, karena akses komunikasi dan informasi adalah hak dasar.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pemilik toko alat elektronik di Kota Solo menyebut kini STB kini menjadi barang langka dan kalaupun ada harganya mahal. Paling murah Rp355.000.

Beberapa pemilik toko elektronik juga mengaku harus antre dan menunggu berhari-hari untuk mendapatkan kiriman pasokan STB dari vendor. {sumber}

Share this content: