Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Pastikan Impor Minyak dari AS Dimulai Akhir 2025 demi Turunkan Tarif Resiprokal

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Pastikan Impor Minyak dari AS Dimulai Akhir 2025 demi Turunkan Tarif Resiprokal

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkap, pelaksanaan impor minyak dan gas bumi (migas) dari Amerika Serikat (AS), mulai Desember 2025.

Dia bilang, pengiriman minyak mentah ke Indonesia dilakukan di akhir tahun 2025. Asal tahu saja, impor migas ini merupakan salah satu syarat untuk menegosiasikan tarif resiprokal AS yang dipatok 19 persen, turun dari angka sebelumnya 32 persen.

“Kemudian minyak kemungkinan besar di Desember ini sudah bisa ada yang start dari sana,” kata Menteri Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (18/11/2025).

Adapun tekait kesepatan impor gas, khususnya untuk elpiji, dia mengaku proses tersebut, sudah berjalan. Namun, tidak dirincikan kapan dan bagaimana impor tersebut berlangsung. “Kalau elpiji kan sudah berjalan,” ucapnya.

Diketahui, Menteri Bahlil pernah menyampaikan, adanya komitmen Indonesia untuk menjalankan kesepakatan tarif resiprokal AS. Yakni, impor energi senilai 15 miliar dolar AS. Dengan asumsi kurs Rp16.000/US$, angka itu setara Rp240 triliun.

Hal itu disampaikan Menteri Bahlil usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/7/2025).

Dikatakan Menteri Bahlil, kerja sama tersebut mencakup pembelian minyak mentah (crude oil) dan gas petroleum cair (LPG) dari AS.

“Kita kan sudah sepakati, bahwa kita akan belanja BBM crude dan LPG, yang harganya itu sekitar kurang lebih 15 miliar dolar AS. Itu pasti kita akan lakukan dengan langkah-langkah memperhatikan nilai keekonomian,” ujar Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar itu.

Menurut Menteri Bahlil, Kementerian ESDM tengah mempersiapkan perangkat untuk menyusun kesepakatan harga perdagangan yang kompetitif.

Di mana, impor LPG dari AS sejatinya sudah berjalan, namun Indonesia akan meningkatkan volumenya dalam waktu dekat sebagai tindak lanjut dari kesepakatan yang telah dicapai kedua negara.

See also  Pakar Energi Ira Herawati Bongkar Fakta IUP Raja Ampat, Bantah Isu yang Seret Menteri ESDM Bahlil Lahadalia!

“Kalau LPG sudah terjadi, sekarang volumenya kita tingkatkan. Itu yang sedang kita kerjakan sekarang,” jelas Menteri Bahlil.

Ketika ditanya lebih lanjut soal rincian volume impor BBM dan LPG, Menteri Bahlil menyebut, datanya akan disampaikan kemudian.

Dia menegaskan, kerja sama energi dengan AS ini, akan berdampak positif bagi Indonesia. Misalnya, mengurangi ketergantungan impor dari negara lain, terutama dari kawasan Timur Tengah dan Asia. (sumber)

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )