
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Dorong Hilirisasi Berkeadilan agar Daerah Dapat Manfaat Ekonomi Terbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, daerah harus memperoleh nilai tambah keekonomian yang terbesar dari kegiatan pertambangan dan hilirisasi. Karenanya, pemerintah terus mendorong kolaborasi antar semua pihak untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Hilirisasi ke depan itu harus berkeadilan bagi daerah-daerah, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) daerah, dan masyarakat daerah. Tidak boleh kue ekonomi itu dibawa semua ke Jakarta atau dibawa investor. Inilah sebagai implementasi dari sila kelima Pancasila,” kata Bahlil dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025), dikutip dari Golkarpedia.
Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, pemerintah kini sedang menyusun peta jalan hilirisasi pascatambang, termasuk pembangunan industri baru setelah masa pertambangan berakhir. Langkah ini untuk menjaga keberlanjutan ekonomi daerah agar tak hanya bergantung pada tambang.
Kementerian ESDM juga ingin memastikan bahwa kebijakan hilirisasi dijalankan dengan prinsip pemerataan manfaat dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Bagi Bahlil, kolaborasi antara investor, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, merupakan kunci agar hilirisasi bisa benar-benar menjadi strategi pemerataan.
“Upaya ini menjadi bagian dari implementasi sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Bahlil lantas mencontohkan keberhasilan hilirisasi di Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Di mana, hilirisasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah hingga mencapai 20 persen, sementara pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 6 persen. Keberhasilan itu membuktikan hilirisasi mampu menjadi motor penggerak transformasi ekonomi daerah.
“Ini adalah strategi untuk melakukan transformasi ekonomi kita, dari jasa konstruksi ke industri. Kalau ini konsisten kita lakukan, insyaallah kita akan menuju apa yang sudah ditargetkan, yakni menjadi salah satu negara yang GDP (gross domestic product)-nya masuk 10 besar pada 2045,” tukasnya. {}

