Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian Tegaskan Pentingnya SOP dan Ekosistem Empati untuk Cegah Perundungan
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian perlunya sinergi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penanganan perundungan, termasuk peran sekolah, guru, dan orang tua.
Dia menilai pencegahan perundungan harus berbasis empati dan pendidikan antikekerasan yang diterapkan secara menyeluruh. la mendorong penguatan kapasitas guru sebagai pihak terdekat dengan peserta didik dalam proses pendidikan.
“Saya pun menekankan pentingnya membangun satu ekosistem pendidikan yang penuh dengan empati di mana guru memiliki kompetensi di dalam konseling manajemen konflik, siswa pun juga teredukasi tentang hal-hal antikekerasan,” kata Hetifah dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, sekolah perlu menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan konsisten serta menyediakan layanan pelaporan aman. la juga menilai partisipasi orang tua sangat penting dalam pengawasan perilaku anak di luar sekolah.
Dia juga menyoroti meningkatnya kasus perundungan di ruang digital. Menurut dia, literasi digital harus diperkuat sebagai salah satu strategi utama, agar anak terlindungi dari ancaman kekerasan baik di ruang fisik maupun siber.
“Kita akan terus memperkuat literasi digital karena perundungan juga sudah banyak terjadi di dunia maya atau perundungan siber yang seringkali tidak terlihat tapi dampaknya juga nyata. Kita harus pastikan setiap anak terlindungi secara offline maupun online,” kata dia.
Dia memastikan bahwa upaya mengurai masalah kekerasan dan perundungan pada anak usia sekolah juga dilakukan Komisi X DPR melalui jalan legislasi.
Saat ini, dia mengatakan Komisi X DPR RI tengah berupaya memasukkan bab khusus perlindungan peserta didik dari kekerasan dan perundungan pada RUU Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang sedang dibahas di komisi tersebut. (sumber)
