
2.993 Lulusan Vokasi Resmi Diwisuda, Menperin Agus Gumiwang Gaspol Cetak SDM Teknologi Masa Depan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan lulusan dari 11 politeknik, dua akademi komunitas dan sembilan sekolah menengah kejuruan (SMK) vokasi binaan siap untuk memperkuat industri dalam negeri.
Kemenperin pada Kamis menyelenggarakan wisuda serentak untuk 2.993 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan, bersamaan dengan pengukuhan dua guru besar baru yang digelar di Politeknik AKA Bogor.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataan di Jakarta, Kamis menyampaikan bahwa keberhasilan meluluskan ribuan tenaga vokasi industri tersebut menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat daya saing manufaktur nasional.
“Visi Indonesia Emas 2045 tidak dapat diwujudkan hanya dengan membangun fisik atau menarik investasi. Pondasinya adalah SDM unggul yang menguasai teknologi masa depan, memahami proses industri modern, dan mampu beradaptasi dengan perubahan global yang begitu cepat,” kata dia.
Menperin menjelaskan bahwa Indonesia saat ini berada pada titik krusial bonus demografi, dengan penduduk usia produktif mencapai lebih dari 218 juta orang.
Momentum ini, menurutnya, harus dimanfaatkan secara optimal untuk mengakselerasi industrialisasi dan memperluas kesempatan kerja.
“Tingkat pengangguran yang masih berada pada kisaran lima persen mendorong pemerintah untuk mengambil langkah proaktif dalam memperkuat kesiapan angkatan kerja memasuki pasar kerja nasional maupun global,” kata Agus.
Oleh karena itu, dalam konteks memperkuat SDM industri nasional, Menperin menekankan bahwa arah pengembangan pendidikan vokasi selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa penguatan pendidikan vokasi merupakan strategi utama untuk memutus rantai kemiskinan.
Penegasan tersebut juga selaras dengan Astacita pemerintah sebagai misi pembangunan nasional, yang menempatkan pembangunan manusia unggul, percepatan industrialisasi berbasis nilai tambah, penguatan hilirisasi berkelanjutan, serta transformasi digital dan inovasi teknologi sebagai agenda strategis.
Di hadapan para wisudawan, Menperin juga memberikan pesan agar para lulusan menjaga integritas, memperkuat karakter, dan terus meningkatkan kompetensi sebagai kunci kesuksesan di dunia kerja.
Ia mendorong lulusan untuk tidak berhenti belajar, beradaptasi terhadap perubahan, membangun jejaring, dan memberikan kontribusi nyata baik di dalam negeri maupun di kancah global.
Lebih lanjut, Menperin memaparkan bahwa Kemenperin telah menyusun Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai kerangka pembangunan industri nasional ke depan.
Strategi ini menempatkan transformasi industri dalam empat arah besar, yang meliputi peningkatan nilai tambah melalui industrialisasi, pembangunan industri yang lebih hijau dan berkelanjutan, percepatan penerapan teknologi digital dalam proses manufaktur, serta pembangunan industri yang inklusif agar seluruh lapisan masyarakat merasakan manfaat industrialisasi.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi menyampaikan bahwa dari total 2.993 lulusan tahun ini, sebanyak 49,28 persen telah terserap industri, melanjutkan studi, atau menjalankan usaha mandiri.
Selain itu, sebanyak 151 lulusan Program Setara Diploma 1 yang merupakan hasil kerja sama dengan industri, seluruhnya telah bekerja yang menjadi bukti kuat atas meningkatnya kepercayaan sektor industri terhadap kualitas pendidikan vokasi Kemenperin.
Doddy juga menjelaskan bahwa BPSDMI terus mendorong transformasi kelembagaan dengan memperluas status Badan Layanan Umum (BLU) bagi Politeknik di bawah Kemenperin, serta meningkatkan akreditasi nasional dan internasional.
Langkah ini diambil untuk memastikan lembaga pendidikan vokasi memiliki tata kelola yang unggul, fleksibel, dan mampu bersaing di kancah global. (sumber)
